Cantik,baik dan pintar. Itulah tiga kata yang dapat mendeskripsikan
Michelle Lovina Simpson. Gadis yang duduk dibangku SMA kelas dua ini
memiliki paras yang menawan,rambut blonde panjang,mata coklat terang dan
tubuh tinggi semampai. Siapa yang tidak jatuh hati padanya?.
Banyak
kaum adam yang tertarik dengannya bahkan tak jarang menyatakan
perasaannya,namun semuanya ditolak oleh Michelle karena hanya ada satu
nama dihatinya yaitu kakak kelasnya yang sudah selama satu tahun ini
disukainya diam-diam,Harry Styles.
-Michelle POV-
Bel
pulang pun berbunyi. Semua teman ku langsung berhamburan keluar
kelas,baru saja aku ingin berdiri tetapi kedua sahabatku menahanku,Jane
dan Nicole.
"Mich,kau mau kemana? mendingan ikut kita dulu yuk" cegah Jane
"Memangnya mau kemana sih, pals?"
"Mau nonton,ayolah Mich. Pasti tak akan seru jika kau tak ikut" jawab Nicole
"Sebenarnya aku sungguh lelah hari ini,tapi i'll join you guys!"
"Yes! Oke c'mon"
***
*arrived bioskop*
"Film nya masih satu jam lagi,lebih baik kita makan dulu, gimana?" ajak Jane
"hmm okedeh"
Kami pun duduk di salah satu restaurant yang berada di depan gedung bioskop ini dan mulai memesan makan
"Hey kalian tau tidak? ternyata aku satu ekskul dengan kak Niall di ekskul musik!" ucap Nicole memulai percakapan
"Maksudmu Niall kelas 12B, Nic?" tanya ku
"Iya,kau ekskul melukis kan, Mich?""
"Benar
Nic. Dan aku satu ekskul dengan kak Zayn kelas 12A" jawab ku
bangga,karena memang anak kelas 12A itu populer semua dan disegani
Pelayan datang ke meja kami dan mengantarkan makanan yang kami pesan,yang langsung segera ku makan
"Eits.. jangan bangga dulu mich, aku ekskul basket dan ada dua anak kelas 12A disana, Kak Louis dan Kak Harry" Jane melanjutkan percakapan
"uhuk...se..ri..us..Jane? uhuk... Harry Edward Styles?" tanya ku batuk karena tersedak saking kagetnya
"Iya serius, Mich. Ini minum dulu. Mengapa kau tiba-tiba tersedak? jangan-jangan..kau suka ya sama dia" selidik Jane
Iya Jane. Aku menyukainya, sudah dari satu tahun yang lalu malah. batin ku
"Hello..Earth to Michelle?" tanya Nicole yang membuyarkan lamunanku
"Eh i-iya hmm...maksudku..menurut kalian bagaimana?" ucap ku yang malah balik bertanya
"Menurut
ku kau menyukainya. Terlihat dari kegugupan mu ketika aku menyebut
namanya,sampai-sampai kau tersedak begini." jelas Jane
"Ya,aku
setuju dengan Jane. Kau juga sering menolak lelaki yang menyatakan
cintanya padamu,mich. Apa itu karena kak Harry?" tebak Nicole
DEG! Mengapa tebakan Nicole bisa sangat tepat?
"Haha kalian seperti polisi yang sedang menginterogasi ku girls.
Baiklah..pertama,aku sama sekali tidak gugup Jane,aku hanya tersedak
biasa tadi. Dan kedua,aku menolak mereka semua bukan karena kak Harry
Nic,tapi karena mereka memang bukan type ku." jawabku sambil tertawa
Great. Just Great Michelle. You're such a liar. batin ku lagi
"Beneran nih Mich? Ya bagus deh" balas Jane malu-malu dengan pipi nya yang merona
"Eh, mengapa kau blushing Jane?" tanya Nicole bingung
"Aku rasa... aku suka sama kak Harry. Ya siapa sih, wanita yang tak suka padanya? Sudah tampan,pintar,baik dan kapten basket lagi! Perfect!" jawab Jane sambil tertawa
BUG! Hati ku serasa dipukul palu. Sakit sekali. Sahabatku menyukai nya juga.
"Bukannya kau masih pacaran dengan Liam ya, Jane?" tanya Nicole
"Kami sudah putus satu bulan yang lalu,aku sudah tak tahan padanya Nic. Dia selalu over protective padaku"
"Tapi kau masih menyayanginya kan?" balas Nicole
"Ya,tak
bisa ku pungkiri juga Nic,perasaan itu belum sepenuhnya hilang,Liam itu
pacar pertama ku,ya pastinya berkesan dan susah melupakannya. Tapi aku
ingin move on,aku tak ingin dikekang terus olehnya" ucap Jane
"Tapi kau tidak menjadikan kak Harry pelarian kan Jane? Sejak kapan kau menyukainya?" tanya ku penasaran
"Hmm...ya
tidak lah Mich, mungkin sejak dua minggu yang lalu, saat itu jadwal
ekskul basket. Kami main berdua karena cuma kami yang datang,mengingat
waktu itu memang sedang hujan lebat." jawab Jane
"Oh sweet banget sih kalian,congrats ya Jane. Aku rasa kau bisa mendapatkan kak Harry dengan mudah" jawab ku lemas
"Iya jane,apalagi kalian memang sudah dekat" sambung Nicole
"Haha kalian bisa saja. Sudah ayo makan lagi,aku lapar ditanyai terus" balas Jane tertawa kecil
Selesai
makan,masih tersisa waktu 20 menit lagi sebelum film dimulai. Kami
masih duduk di restaurant ini. Aku pun masih memikirkan kejadian
tadi,Jane menyukai nya,ini salahku yang tidak jujur pada mereka,sudah
terlambat jika aku mengakuinya sekarang
"Tapi aku merasa tak yakin dia akan menyukaiku juga girls" ucap Jane membuyarkan lamunan ku
"Mengapa kau berpikir begitu Jane?" tanya ku
"Karena
aku rasa kak Harry sedang dekat dengan kapten Cheers. Waktu kita
selesai latihan saja, tak jarang dia memberi kak Harry minum dan
mengelap keringatnya" balas Jane lesu
"Kau tidak sedang bercanda kan, Jane? kapten cheers...berarti kak Taylor..?Taylor Swift?" Nicole bersuara dengan mata membulat
Aku
juga sama kaget nya dengan Nicole,bagaimana tidak?Taylor Swift. Memang
saingan yang berat bagi Jane dan bagi ku juga,aku sama sekali tidak tahu
kedekatan mereka berdua.
Katakanlah aku bukan seperti gadis lain,yang
jika menyukai seseorang pasti akan mencari tahu segala sesuatu tentang
nya. Aku berbeda, aku malah bersembunyi dan memendam perasaan ini
sendiri,aku memang pengecut and i know it.
"Iya. Aku yakin kak Harry pasti suka sama dia. Soalnya dia itu cantik,sexy,kapten cheers lagi" jawab Jane pelan
"Jane, kau tak boleh langsung pesimis begitu" hibur Nicole
"Iya gampang sekali bagimu untuk menyerah, Jane" ucap ku
Padahal kau juga ingin menyerah begitu tahu sainganmu adalah Taylor Swift, mich. batin ku bersuara (lagi)
"Baiklah,aku
akan berusaha. Terima kasih ya Mich,Nic.. kalian memang sahabat terbaik
yang pernah ku miliki"ucap Jane yang langsung memeluk ku dan Nicole
"Iya sama-sama Jane,itu gunanya sahabat"
"Eh,udah yuk,film nya 5 menit lagi mulai nih" ajak Nicole yang langsung berdiri disusul oleh ku dan Jane
Kami pun bergegas ke gedung bioskop dan masuk ke ruangan tempat film kami diputar lalu mulai menontonnya
***
Aku
sudah pulang diantar oleh kedua sahabat ku itu,sekarang aku berada di
kamar ku,langsung ku hempaskan badan ku di kasur dan memejamkan mata ku.
Bingung sekali memikirkan kejadian hari ini,aku mengambil ponsel
ku,membuka file music dan menyetel lagu Ariana Grande feat Iggy Azalea -
Problem, dengan volume keras.
Memang sengaja aku menyetel lagu Problem. ya this is my problem between my feeling and my brain.
Perasaan ku masih ingin mempertahankan kak Harry sebagai orang yang ku
cintai,sedangkan otakku menyuruhku merelakannya karena sahabatku
menyukainya juga. Mengapa jadi serumit ini sih? Aku menarik napas
panjang,merasakan oksigen yang masuk ke paru-paru ku dan membiarkan
ketenangan menjalar ke tubuhku.....
Tiba-tiba pintu kamar ku terbuka lebar,menampakkan sosok lelaki tampan,shirtless,memiliki tubuh tinggi dan...
Belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku..
"Hey
Michelle Lovina Simpson! Kau tahu tidak, volume musik mu itu terdengar
hingga ke Narnia! Kau mau membuatku tuli, hah? Kecilkan volume nya
sekarang!" Katanya membentakku sambil memasang wajah yang sudah kesal
setengah mati
"Hello Cody Robert Simpson! bisa tidak,kau kecilkan
juga volume suara mu? baiklah,sudah ku kecilkan. Kau puas? Mengapa kau
membentakku tadi?" jawab ku tak kalah kesal dan melipat kedua tangan ku di dada
"Okay. Maaf,aku membentakmu. Karena aku kesal sekali tadi,kau tahu mengapa? Aku sedang bertelpon dengan my crush,tapi kau mengacaukannya dengan musik mu itu" balas Cody frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri
Oh
My God,you should see his face! That's so funny guys. I swear,I've
never see him like that,very lucky girl who can make Cody like that
"Apa?
maafkan aku Cody.. aku sungguh tak menduga jika aku akan mengganggumu.
Kau mau memaafkan ku kan?" Ucapku dengan nada menyesal dan menunjukkan
puppy face ku padanya. Dia pasti akan luluh jika aku sudah mengeluarkan
senjata andalan ku itu
"Bisa tidak kau tak usah mengeluarkan puppy
face mu padaku? Baiklah,aku memaafkan mu Lovina. Tapi jangan kau ulangi
lagi jika aku sedang menelponnya ya" Jawabnya tersenyum. Dia memang
suka memanggilku dengan sebutan itu.
Belum sempat aku menjawabnya,ia langsung berlalu ke kamarnya,aku pun kembali masuk ke kamarku
Cody
Robert Simpson,seperti yang kalian dengar tadi. Ya,Cody is my
brother,dia kuliah di Oxford University tapi jangan tanya mengapa aku
lebih sering memanggil nya dengan nama saja,tidak dengan embel-embel
kakak,karena aku merasa nyaman dan terkesan lebih akrab,cody sendiri pun
tidak marah atau melarang nya.
Cody itu sangat populer di
kampusnya, juga banyak perempuan yang tergila-gila padanya.Tetapi aku
heran mengapa dia seperti frustasi begitu pada gebetan nya yang tadi,
padahal ku rasa kecil kemungkinan wanita itu akan menolaknya karena ya
to be honest,Cody itu handsome,kind and..hot? haha tapi itulah yang aku
pikirkan tentang kakak ku itu
Aku duduk di kasur sambil kembali
memainkan ponsel dan membuka aplikasi twitter karena sudah lama aku tak
membuka aplikasi itu,aku melihat lihat timeline ku...AND GUESS WHAT????
I..CAN'T...BREATHE..FOR A SEC. Karena aku
menemukan................................